Home Daerah Terkait Spanduk Provokatif di RT 02 RW 04 Komplek Nusa Loka, Lurah...

Terkait Spanduk Provokatif di RT 02 RW 04 Komplek Nusa Loka, Lurah Rawa Mekar Jaya Himbau Warga Ikut Menjaga Kerukunan dan Kondusifitas Wilayah

404
0
SHARE

MCI, com, Tangsel – Lurah Rawa Mekar Jaya (RMJ) Rahmat Kurnia menanggapi dengan baik mengenai pemberitaan media online yang menyangkutkan dirinya dalam permasalahan “Spanduk” yang terkesan provokatif di lingkungan RT 02 RW 04 Kelurahan Rawa Mekar Jaya, Komplek Nusa Loka BSD City.

Lurah Rahmat yang akrab disapa Lurah Rino oleh warga Kelurahan RMJ, menyampaikan bahwa dinamika dalam pemilihan Ketua RT 02, yang memicu adanya aksi pemasangan “Spanduk” di pagar tembok salah satu warga yang berada dalam komplek Nusa Loka pada awal bulan Juni 2023, yang hingga kini belum dilepas.

Hal ini diungkap Lurah Rino melalui sambungan telpon seluler saat dihubungi awak media, Senin (29/4/2024).

“Itu (Pemilihan Ketua RT 02) kan sudah selesai di 2023, dan sebenarnya warga disitu juga sudah tenang, apalagi sudah melewati lebaran. Saya heran kenapa muncul pemberitaan lagi?” kata Lurah Rino.

Pemberitaan terkait adanya perselisihan dalam dinamika pemilihan Ketua RT 02 RW 04 Kelurahan Rawa Mekar Jaya, sehingga terjadi aksi pasang spanduk pada bulan Juni 2023 tahun lalu, diterbitkan di media online Skalainfo,net dengan link berita: https://skalainfo.net/2024/04/28/bergulir-waktu-kemelut-warga-rw-04-komplek-nusa-loka-bsd-bagaikan-api-dalam-sekam/.

“Mari kita semua warga ikut menjaga kerukunan dan kondusifitas wilayah masing-masing, baik RT maupun RW, apalagi kita masih menghadapi pilkada Banten dan Tangsel,” himbau Lurah Rino.

Rahmat Kurnia, Lurah Rawa Mekar Jaya (RMJ) yang akrab disapa Lurah Rino (red.)

Lurah RMJ tidak ikut intervensi

Untuk mengetahui lebih jelas, awak media menjumpai Ketua RT 02 yang baru, Anna Maria yang biasa disapa Bunda.

Kepada awak media, Bunda menyampaikan bahwa dirinya sudah menjalankan jabatan sebagai ketua RT 02 selama 8 bulan saat ini. Dan sudah pernah menjabat ketua RT 02 jauh sebelumnya. Jadi Bunda sudah kenal dengan warga dan lingkungan RT dan RW 04. Hanya karena harus menjalankan tugas pekerjaan sebagai dosen ke Indonesia Timur, maka ia menyerahkan jabatannya kepada pengurus yang lain pada saat itu.

Saat ditanya mengenai pengarahan Lurah RMJ, terkait permasalahan spanduk yang terkesan provokatif, Bunda Anna mengungkapkan bahwa Lurah RMJ menyerahkan penyelesaiannya ke internal warga RT 02 untuk musyawarah mufakat.

“Pak Lurah mengarahkan agar persoalan internal warga RT 02 biar diselesaikan secara baik, dengan musyawarah mufakat, karena semua (proses pemelihan Ketua RT) sudah sesuai aturan. Dibawah Lurah kan masih ada RW dan Forum RW juga. Lurah tidak ingin dianggap ikut intervensi tapi tetap mengikuti perkembangan penyelesaian masalah warga. Saya sebagai ketua RT 02 juga berkomunikasi untuk penyelesaian masalah warga disini,” jelas Bunda Anna, yang masih aktif di kegiatan penataan lingkungan hidup Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan.

Lurah RMJ, lanjut Bunda, sudah turun ke warga dengan mengutus jajaran pimpinan maupun staf kelurahan RMJ, sehingga kepengurusan RT 02 RW 04 dapat terlaksana sesuai peraturan perundangan yang berlaku yaitu Perwal 103 Tahun 2022.

Ketua RT 02 RW 04 Bunda Anna saat jumpa di kediamannya (red.)

Spanduk belum dicopot hingga saat ini

Spanduk yang bernuansa provokatif memecah kerukunan warga masih tetap terpasang di pagar tembok warga. Tentu saja hal ini langsung menarik perhatian bagi warga yang melintas dan sedikit mengganggu estetika lingkungan. Dalam pantauan awak media di tempat terpasangnya spanduk, nampak spanduk mulai pudar, lusuh dan kotor.

Terkait hal itu, petugas sekuriti yang tak ingin disebut namanya, mengungkapkan kepada awak media bahwa memang ada pesan bernada ancaman dari salah satu warga yang memasang spanduk, bahwa akan melaporkan ke atasannya jika mencopot spanduknya.

Hal itu diaminkan oleh Bunda Anna, bahwa memang benar ada pesan seperti itu dari salah satu warganya.

“Benar, memang belum dicopot spanduknya karena dilarang sama warga yang pasang. Malah akan dilaporkan jika ada yang mencopot spanduknya, karena ada CCTV yang ikut memantau,” kata Bunda Anna.

Tanggapan Penggiat Seni Budaya Tangsel

Pemberitaan mengenai permasalahan pengurus dan warga RT 02 RW 04, yang menyinggung Lurah RMJ selaku pamong praja dan pembina bagi pengurus RT/RW dan warga di kelurahan RMJ, Rahmansyah selaku penggiat Seni Budaya Tangsel merasa prihatin atas adanya spanduk provokatif yang sengaja dipajang kepada publik, sehingga menimbulkan kegaduhan di lingkungan Kelurahan Rawa Mekar Jaya dan khusus di RT 02 RW 04.

“Mari jaga kondusifitas dan kerukunan di lingkungan kita, ini kan baru aja lebaran dan halal bihalal, kue sirup lebaran belon abis, masih aja ada dendam dan benci bertaburan, emang apa sih yang dicari?” kata Rahmansyah gemas.

“Mari kita jaga dan junjung perdamaian dan persaudaraan antar warga di kampungan, komplek dan kota kita bersama, saya yakin ini kan udah orang tua dewasa semua, pinter dan beretika semua. Masa gara-gara spanduk itu persaudaraan dan perdamaian sebagai budaya bangsa dan orang beriman kita menjadi hilang,” ujar Rahman lugas.

Rahmansyah (baju putih) aktivis seni budaya dari PAPPRI Tangsel dan warga RMJ, saat jumpa di acara seleksi bibit unggul penyanyi Tangsel (red).

Rahmansyah, warga yang tinggal di wilayah kelurahan RMJ juga menghimbau agar pemberitaan media ikut meredakan dan merekatkan persaudaraan dan perdamaian. Dan menjadi wartawan yang profesional dalam menulis berita dan tugas jurnalistik di masyarakat.

“Sewindu itu kan 8 tahun, kenapa permasalahan pemilihan Ketua RT 02 yang baru tahun lalu, ditulis kemelut di lingkungan RT 02 udah sewindu. Dan yang punya masalah itu warga di lingkungan RT 02, kenapa Pak Lurah yang dituding? Nah ini yang perlu dibenahi agar fungsi kontrol sosial media itu bisa berjalan dengan adil dan jadi berkah bagi masyarakat dan pemerintah serta keluarga,” pungkasnya.(boy)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here