Home Daerah Gelar Kick Off Meeting Proyek PSEL, Gerak Cepat Pemkot Tangsel Atasi Persoalan...

Gelar Kick Off Meeting Proyek PSEL, Gerak Cepat Pemkot Tangsel Atasi Persoalan Sampah

1052
0
SHARE

Rapat Perdana Kick Off Proyek PSEL dihadiri Wakil Wali Kota Tangsel dan jajaran kepala OPD terkait dan Konsorsium Pemenang Lelang.(ist.)

MCI.com, Tangerang Selatan – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) bersama Konsorsium Pemenang Lelang menggelar Kick Off Meeting Proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) di Serpong, pada Kamis (15/5/2025). 

Saat jumpa media, Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan menjelaskan bahwa Kick Off Meeting ini adalah pertemuan perdana yang menjadi langkah awal proyek untuk menyelaraskan target dan mempercepat tahapan pembangunan.

“Hari ini kita rapat bagaimana menyatukan pikiran antara jajaran pemerintah Pemkot Tangsel dengan Konsorsium untuk mensukseskan proyek ini, karena setelah kemarin penyerahan SPPL (Surat Penunjukan Pemenang Lelang) kan ada tahapan-tahapan berikutnya, mudah-mudahan abis ini kita langsung gerak cepat,” ujarnya.

Proyek PSEL ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dan ditargetkan mulai beroperasi dalam waktu 3 tahun 7 bulan.

Lebih lanjut, pimpinan konsorsium yang turut mendampingi Wakil Wali Kota Tangsel menambahkan bahwa PSEL Tangsel akan dibangun di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan diproyeksikan mampu mengolah 1.100 ton sampah per hari, terdiri dari 1.000 ton sampah baru dan 100 ton sampah lama.

Teknologi yang digunakan berstandar Eropa, ramah lingkungan, tanpa bau, tanpa limbah, serta menghasilkan listrik sebesar 19,6 megawatt per jam yang akan dijual ke PLN.

Selain mendukung energi terbarukan, proyek ini juga menjawab tantangan pengelolaan sampah di Tangsel yang terus meningkat hingga 3,2% per tahun, lebih tinggi dari rata-rata nasional.

“Jadi kami juga mengantisipasi dalam beberapa tahun kemudian ini mungkin ada eskalasi, kita ada penambahan kapasitas kembali, tapi kita sudah hitung semuanya,” tambahnya.

Kemudian terkait skema pembiayaan PSEL, dijelaskan Pilar Saga Icshan, akan mengacu pada aturan Kementerian Keuangan dengan maksimum tipping fee Rp. 500.000 per ton. Namun hasil kajian menyebutkan kebutuhan biaya pengolahan mencapai Rp. 529.000 per ton. Dan skema pembagian antara pusat dan daerah akan difinalisasi usai studi kelayakan selesai.

“Sebagai solusi jangka pendek sebelum PSEL beroperasi, Pemkot Tangsel juga telah menyiapkan lokasi pembuangan sementara di kawasan Cipeucang dan menjalin kerja sama pembuangan sampah dengan daerah lain seperti Pandeglang, Lebak, Tangerang, hingga wilayah Jawa Barat,” tutupnya.

Tampak hadir mendampingi Wakil Wali Kota Tangsel antara lain Sekda Tangsel Bambang Noertjahjo, Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Bani Khosyatullah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Eki Herdiana, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Maulana Prayoga, Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR) Ade Suprizal, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PERKIMTA) Aries Kurniawan, Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Robby Cahyadi,  serta jajaran kepala bidang dan staf pemerintah kota Tangsel lainnya.(boy)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here