MCI.com, Tangsel – Penanggung jawab proyek pembangunan gedung serba guna (GSG) Yayasan Beth Shalom menanggapi tuntutan warga perumahan Kencana Loka dengan melakukan perbaikan saluran drainase, tanam pohon dan pemugaran pagar tembok batas antara lahan proyek GSG dengan kawasan perumahan Kencana Loka Blok A – B.
Pasalnya warga menyebutkan adanya banjir di kawasan Kencana Loka yang berdekatan Proyek GSG Yayasan Beth Shalom, diduga sebagai akibat adanya pekerjaan proyek itu.
Hal ini disampaikan Frengky Sianturi selaku perwakilan pengurus Yayasan Beth Shalom saat jumpa media ini di cafe manna milik Yayasan Beth Shalom di kawasan kelurahan Rawa. Mekar Jaya, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (21/7).
“Iya benar bahwa pelaksana pembangunan GSG Yayasan Beth Shalom telah melaksanakan perbaikan sarana prasarana yaitu saluran air, bak kontrol, tanam pohon dan pemugaran pagar tembok, seperti yang tadi kita lihat di lokasi,” ucap Frengky sapaan akrab pria berdarah sumatera utara ini.
Aspirasi warga yang telah disampaikan beberapa waktu lalu dan diberitakan beberapa media online, sudah dipenuhi secara bertahap. Hanya tinggal Proses penerbitan PBG (persetujuan bangunan gedung) yang masih dalam proses.
“Sementara dalam proses penerbitan PBG. Kalau KRK sudah terbit. Ini kan GSG untuk pengembangan pelayanan panti jompo dan anak yatim piatu. Ini untuk pelayanan sosial,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu koordinator pelaksana proyek yang tak ingin disebutkan namanya, menyebutkan bahwa ada kekeliruan jika menuding proyek ini sebagai penyebab banjir.
Pasalnya, volume air saat hujan saat itu memang cukup tinggi, dan berasal dari wilayah pemukiman lain sekitar proyek, kemudian masuk saluran air yang melewati proyek menuju ke dataran rendah di wilayah perumahan. Sehingga tidak semua air berasal dari proyek.
“Air itu volumenya tinggi datang dari sekitar pemukiman sekitar, kemudian masuk saluran air yang lewat lokasi proyek, menuju ke dataran yang lebih rendah di perumahan. Akhirnya meluap hingga akses jalan dan beberapa rumah sekitar. Jadi keliru jika banjir disebabkan adanya proyek ini,” ungkap staf pelaksana proyek GSG.
Dalam pantauan media ini di lokasi, memang terlihat adanya saluran air yang berasal dari lingkungan pemukiman di sekitar proyek, dan kemudian mengalir ke saluran air bawah yang melewati proyek. Dan Drainase air itu sudah diperbaiki dan nampak rapih yang disertai bak kontrol. Selain itu, nampak pagar tembok batas antara perumahan Kencana Loka dan lahan proyek GSG sudah berdiri dengan kokoh.
Terkait adanya kunjungan lapangan dari anggota DPRD fraksi Gerindra hingga berujung penyegelan gedung, pihak perwakilan Yayasan Beth Shalom akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak instansi terkait untuk menyelesaikan proses PBG yang belum selesai.
Sementara itu, dalam kesempatan jumpa media ini, Frengky selaku perwakilan Yayasan Beth Shalom menyampaikan permohonan maaf kepada warga sekitar yang terdampak, dan ketua serta pengurus RT 01,02 dan RW 06 akibat adanya komunikasi yang kurang dengan lingkungan dan dampak dari aktivitas proyek GSG.
Terkait proses PBG GSG Yayasan Beth Shalom yang sedang berjalan, Frengky berharap agar semua pihak turut mendukung dan mendoakan agar proses PBG dapat selesai dengan baik dan tuntas.
“Tentu kami ingin mentaati semua aturan pemerintah terkait PBG, maka kami mohon agar diberi kesempatan untuk menyelesaikannya. Kami sangat berterima kasih atas dukungan dan doanya, karena ini untuk pelayanan sosial, pelayanan panti lansia (jompo) dan anak yatim piatu,” pungkasnya.(dw)